Minggu, 30 November 2014

MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

Nama : Nuril Febriansah
NPM : 16213680
Kelas : 2EA03

Dalam kegiatan ekonomi suatu negara dapat dikelompokkan menjadi 2 masalah yaitu ; masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang.

Masalah Jangka Pendek
Masalah jangka pendek bisa disebut juga dengan masalah stabilisasi. Masalah ini sangat terkait dengan masalah variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian jangka pendek seperti inflasi, pengangguran, ketimpangan dalam neraca pembayaran.

Masalah Jangka Panjang
Masalah ini merupakan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara. Masalah jangka panjang terkait dengan usaha pemerintah dalam menyelaraskan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan dapat tersedianya modal untuk usaha.

Pada dasarnya masalah perekonomian suatu negara adalah bagaimana dapat terhindar dari masalah-masalah seperti : lambatnya pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan ekonomi, timbulnya pengangguran, tingginya inflasi, dan ketidakseimbangan neraca pembayaran.

a.      Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi jadi lebih lambat dari potensinya. Semakin perbedaan pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasional sebenarnya maka semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian.

b.      Masalah ketidak stabilan kegiatan ekonomi
Kemunduran kegiatan ekonomi yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga-harga atau inflasi.

c.      Masalah pengangguran

1. Faktor-faktor yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat, menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, perusahaan menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja dan ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri-industri.

2. Akibat buruk pengangguran Menimbulkan efek psikologis yang buruk ke atas diri penganggur dan keluarganya, mengganggu taraf kesehatan, kekacauan politik dan sosial serta berdampak buruk pada pembangunan ekonomi jangka panjang.

d.      Masalah inflasi

1. Faktor-faktor penyebab inflasi
Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
 
2. Akibat buruk inflasi
Mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

e.     Ketidakseimbangan neraca pembayaran 

Ketidak seimbangan di antara ekspor impor dan aliran keluar masuk modal dapat menimbulkan masalah serius terhadap kestabilan sesuatu perekonomian seperti penngangguran, menurunkan nilai mata uang domestik dan masalah kompleks lainya

1. Kebaikan dan keburukan perekonomian terbuka

Bagi negara yang banyak mengekspor akan memperluas pasar barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahan-perusahan dalam negeri mengembangkan kegiatannya. Kegiatan impor juga dapat memberi sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi. Industri-industri dapat mengimpor mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukannya. Namun impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi di dalam negeri, pengangguran dan menurunkan nilai mata uang domestik.

2. Efek dari defisit dalam neraca pembayaran

Faktor-faktor penyebab terjadinya defisit antara lain karena impor melebihi ekspor dan pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri. Defisit akibat impor yang berlebih akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor, harga valuta asing meningkat, harga barang impor semakin mahal, mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru, akibatnya pengangguran dan inflasi.

Kamis, 27 November 2014

ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

Nama : Nuril Febriansah
NPM : 16213680
Kelas : 2EA03

ORGANISASI KOPERASI
Pekerjaan untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang dimiliki oleh organisasi disebut pengorganisasian, dan dilakukan oleh seorang manajer. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen dan antar posisi dalam suatu perusahaan.

Organisasi Koperasi menurut Hanel
Menurut Hanel,organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosisl ekonomi atau sosial teknik,yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.

Organisasi Koperasi Menurut Ropke
Ropke mengidentifikasikan ciri-ciri anggota organisasi koperasi sebagai berikut.
a.Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok,atas dasar sekurang-kurangnya suatu kepentingan atau tujuan yang sama
b.Terdapat anggota-anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri.
c.Anggota yang bergabung dalam koperasi memnmanfaatkan koperasi secara bersama ,yang disebut sebagai perusahaan koperasi.
d.Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menujang kepentingan para anggota kelompok koperasi ,dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan.
            Jika memperahtikan kriterian dan ciri-ciri organisasi koperasi di atas ,maka dapat diartikan suatu kesimpulan bahwa organisasi koperasi terdiri dari beberapa pihak sebagai berikut:
1.Anggota koperasi
2.Badan usaha koperasi
3.Organisasi koperasi

Struktur Organisai Di Indonesia
            Struktur dan tantanan manajemen koperasi Indonesia dapat diruntut berdasarkan perangkat organisasi koperasi yaitu :
1.      Rapat anggota
2.      Pengurus
3.      Pengawas
4.      Pengelola

Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir.
Segala keputusan yang dikeluarkan rapat anggota sebagai lembaga struktural oraganisasi koperasi mempunyai kekuatan hukum, karena merupakan hasil dari suara terbanyak pemilik koperasi. Karena itu, keanggotaan suatu koperasi ditandai dengan di bayarnya simpanan pokok dan simpanan tersebut sama jumlahnya bagi setiap anggota. Hal dimaksud juga ditegaskan pada pasal 22 UU. No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian sebagai berikut :
1. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar.

Pengurus
Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha.

Pengawas
Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas, adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.

Pengelola
Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan profesional.

Manajemen Koperasi
            Terdapat pembagian tugas (job descrption) pada masing-masing unsur.Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda,Kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersam (shared decision areas).
            Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi adalah sebagai berikut:
1.      Rapat anggota
2.      Pengurus
3.      Pengawas
4.      Pengelola

A.H Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga sudut pandangan yaitu organisasi, proses dan gaya .
Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur: anggota, pengurus, karyawan .Harap dibedakan sturuktur atau alat perlengkapan organisasi yang sepintas.
      Selanjutnya A.H Gophar menyimpulkan, bahwa pada akhirnya keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengebangkan organisasi dan usaha koperasi yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.
Manajemen keanggotaan
Manajemen anggota adalah usaha-usaha untuk memposisikan anggota pada kedudukannya sebagai pemilik dan sebagai pelanggan.
Di dalam kedudukannya sebagai pelanggan, maka anggota koperasi harus menggunakan jasa pelayanan koperasi karena pelayanan koperasi diselenggarakan atas keputusan dan modal anggota sendiri.



DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001, Koperasi Teori dan Praktik, penerbit Erlangga.
2. Joesron, Tati Suhartati., 2005, Manajemen Strategik Koperasi, Penerbit Graha  Ilmu, Candi Gebang Permai, Yogyakarta.

Jumat, 21 November 2014

HUTAN SEBAGAI SARANA KEANEKARAGAMAN HAYATI

            Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap saat kita dapat menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada di sekitar kita baik di daratan maupun di perairan. Misalnya, dihalaman rumah, kebun, sawah, atau di hutan. Di tempat itu dapat kita jumpai bermacam-macam makhluk hidup mulai dari makhluk yang berukuran kecil seperti semut hingga makhluk berukuran besar seperti burung, ular, atau gajah. Mulai dari yang berwarna gelap hingga makhluk yang berwarna cerah dan menarik. Begitu juga dengan tumbuhan, kita dapat mengamati tumbuhan didaratan atau di lautan dengan jenis, ukuran, warna dan bentuk yang beragam. Di daratan misalnya dapat kita jumpai rumput, pohon, jambu, durian, salak, apel, dan sebaainya. Di perairan terdapat rumput laut dan jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di laut.
Pada umumnya pola distribusi penyebaran tumbuhan dan hewan dikendalikan oleh faktor abiotik seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perubahan pada faktor abiotik dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan spesialisasi.

Keranekaragaman hayati memiliki 3 tingkatan :
1.      Keanekaragam Tingkat Ekosistem
            Makhluk hidup dalam kehidupan selalu melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik dengan lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik.
2.      Keanekaragam Tingkat Spesies (Jenis)
            Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili maupun tidak.
3.      Keanekaragam Tingkat Gen
            Setiap makhluk memiliki komponen pembawa sifat menurun. Komponen tersebut tersusun atas ribuan faktor kebakaan yang mengatur bagaimana sifat-sifat tersebut diwariskan.

Manfaat keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat, baik secara ekonomi, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
1. Manfaat dari Segi Ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakay Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri.
Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
2. Manfaat dari Segi Wisata dan Ilmu Pengetahuan
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Umumnya secara langsung manusia menjadikan hewan sebagai objek wisata atau hiburan.
3. Manfaat dari Segi Sosial dan Budaya
Masyarakat Indonesia ada yang menetap di wilayah pegunungan, dataran rendah, maupun dekat dengan wilayah perairan. Masyrakat tersebut telah terbiasa dan menyatu dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan atau dataran tinggi.
Masyarakat tersebut yang hidup berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki aturan tertentu dalam upaya memanfaatkan tumbuhandan hewan. Masyarakat memiliki kepercayaan tersendiri mengenai alam. Dengan adanya aturan-aturan tersebut, keanekaragaman hayati akan terus terjaga kelestariannya.
Pelestarian keanekaragaman hayati

            Dalam usaha menjaga kelestarian sumber daya hayati agar tidak punah adalah dengan cara menjaga keutuhan lingkungan tempat hidup makhluk hidup. Jika sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan aktivitas eksploitasi sumber daya hayati secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan usaha pelestarian maka dalam waktu yang relatif singkat sumber daya hayati akan punah.
Cara pelestariannya sebagai berikut :
1.      Membuat Cagar Alam
            Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi. Perkembangan dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, berlangsung secara alami. Sesuai dengan fungsinya cagar alam dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata.
2.      Membuat Suaka Margasatwa
            Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, dan untuk kelangsungan hidup satwa dapat dilakuakn pembinaan terhadap habitatnya.
3.      Membuat Taman Nasional
            Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi. Taman nasional dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata.

Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat satu spesies pada individu sejenis menimbulkan variasi. Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat pada individu yang berbeda spesies menimbulkan keanekaragaman jenis. Keanekaragaman jenis lebih mudah kita kenali daripada keanekaragaman gen. Adanya perbedaan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem menimbulkan keanekaragaman ekosistem.
Ada dua ekosistem utama di bumi, yaitu ekosistem darat (terrestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem darat mencakup beberapa bioma. Menurut aliran airnya ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem perairan mengalir dan ekosistem perairan tidak mengalir, sedangkan menurut salinitasnya ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem air payau.
Keanekaragaman hayati di Indonesia, baik keanekaragaman hewan, tumbuhan dan mikroorganisme memiliki arti yang besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia. Namun, perlu upaya pelestarian baik secara insitu maupun eksitu. Pelestarian secara insitu adalah pelestarian keanekaragaman hayati pada habitat aslinya, sedangkan pelestarian secara eksitu adalah pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya.

Referensi :

MENGENAL APA ITU OS LINUX

Linux adalah salah satu sistem operasi alternatif pengganti Windows, yang sedang naik daun pada saat ini. Dikembangkan oleh GNU GPL (GNU General Publik Lisense), linux memiliki kode sumber (source code) yang tersedia di internet dan dapat di download secara cuma-cuma. Sedangkan versi CD ROM dapat ditemui di banyak toko-toko yang menjual CD software. Linux dapat digunakan untuk berbagai maksud dan tujuan yang luas seperti networking, software development dan juga cenderung menjadi end user platform. Selain itu, linux juga sering disebut sebagai sistem operasi yang exellent dan low cost (murah) jika dibandingkan dengan sistem operasi yang lain yang lebih mahal. Tanpa ada tambahan biaya penginstalan, linux dapat diinstal pada banyak komputer sekaligus.
Linux menawarkan suatu solusi dalam menghadapi perkembangan yang terjadi di Indonesia saat ini. Dengan konsep Open Source dan free-nya Linux semakin banyak dipergunakan di Industri-industri besar di dunia sejalan dengan merebak suatu trend baru dalam perkembangan dunia industri komputer di dunia. Trend ini dikenal dengan nama Open Source. Trend baru ini mulai dilontarkan di UNIFORUM 1998, dan banyak didukung perusahaan besar seperti Netscape. Gerakan Open Source ini makin mendapat sambutan baik dari kalangan industri maupun akademik. Perusahaan browser besar Netscape juga melepas source codenya untuk platform LINUX. Pada tahun-tahun ini pula banyak perusahaan besar telah secara jujur mengakui dukungannya kepada LINUX seperti Oracle, Informix, SUN dan juga IBM. Beberapa perusahaan telah memanfaatkan LINUX ini untuk operasi sehari-harinya misal CISCO. Melihat kemampuan LINUX yang tak bisa dipandang sebelah mata banyak perusahaan sudah menerapkan LINUX sebagai solusi murah yang handal dan terpercaya dalam kegiatan industri informasi mereka sehari-hari.
Lebih Jauh Tentang Linux.
Linux merupakan sistem operasi yang bertipe Unix atau Linux merupakan sistem operasi yang kompatibel dengan Unix”. Linux memiliki jenis dan versi yang berbeda-beda dan terus berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna Linux. Sebagai salah satu sistem operasi yang Open Source, saat ini Linux sedang naik daun karena bersifat user friendly pada desktop. Kemasan aplikasi dari sistem operasi Linux yang didistribusikan ke pengguna linux dikenal dengan ‘distro’. Berikut beberapa distro yang beredar dan cukup populer saat ini, seperti:
* Debian,
format paket programnya yang menggunakan DEB dianggap lebih stabil dari pada RPM. Debian juga sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan peripheral pada komputer.
* Redhat,
diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya. Selain sebagai server tercepat, Redhat juga dapat digunakan sebagai client maupun sebagai PC desktop/PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan versi 9.0 yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE.
* Caldera,
merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac)
* Slackware,
adalah distribusi linux yang pertama yang merupakan distribusi linux yang murni, kalo ga salah linux tertua n hampir menyamai Unix dalam penggunaannya.
* OpenSuse,
dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux.
* Corel,
dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafis, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot system
* Turbo,
t
dibuat dari berbagai under Linux/UNIX. Turbo Linux mengkhususkan diri di bidang clustering computer.
* Mandriva,
sebelumnya bernama Mandrakelinux atau Mandrake Linux merupakan suatu distribusi Linux yang diciptakan oleh Mandriva. Itu menggunakan RPM Package Manager. Bila redhat direkomendasikan sebagai server, maka mandrake dijadikan sebagai client yang handal. Tujuan awal dari diciptakannya Mandrake Linux adalah untuk mempermudah penggunanya dalam melakukan installasi dan penggunaan Linux itu sendiri. Sebelum keluarnya Corel Linux, Mandrake merupakan distribusi linux yang paling familiar. Jika Redhat keluar desktop manager menggunakan Gnome, maka inux Mandrake keluar dengan desktop manager KDE buatan SuSE Jerman
* Ubuntu,
hadir dalam 2 versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Anda bisa memakai versi LiveCD kalau anda tidak ingin menginstallnya kedalam Komputer.
Lisensi Linux (GNU GPL)
Linux memiliki lisensi GNU General Public License (GPL). Secara ringkas, dengan lisensi ini setiap orang dapat memakai Linux secara gratis, baik untuk pekerjaan pribadi maupun komersil. Lisensi ini memberikan keleluasaan kepada siapapun untuk mendistribusikan, merubah, maupun memperbaiki suatu piranti lunak yang berdasarkan lisensi ini. Lisensi ini juga memperbolehkan siapapun untuk mempergunakan seluruh atau sebagian suatu piranti lunak dan kode asalnya (source code) dalam piranti lunak lainnya. Jika seseorang melakukan distribusi, merubah, ataupun hal lainnya, ia dapat/berhak menjual jasa tersebut dengan harga tertentu. Syarat yang harus ia penuhi, ialah bahwa hasil modifikasi tersebut tetap memiliki lisensi GPL. Juga kode asal maupun kode yang telah dirubah, haruslah disertakan dalam modifikasi tersebut. Ini artinya bahwa meski seseorang telah memodifikasi dan menjualnya, produk tersebut tetap berada dalam lisensi GPL dan akan selalu berada dalam lisensi ini. Akhirnya, lisensi ini melarang seseorang untuk memperoleh hak paten untuk kepentingan pribadi atas piranti lunak yang ia ciptakan berdasarkan lisensi ini. Satu-satunya bentuk paten yang diperbolehkan ialah dengan memberikan kebebasan setiap orang untuk menggunakannya, termasuk dengan kode asalnya. Dengan demikian seseorang dapat memperbanyak dan menjual CD distribusi Linux, seperti distribusi Slackware, RedHat, Suse, dll, yang memakai lisensi ini secara legal. Demikian pula jika seseorang memberikan jasa konsultasi teknologi informasi berdasarkan Linux, maka ia berhak menggunakan seluruh distribusi Linux yang ada tanpa harus membayar sepeserpun kepada siapapun alias GRATIS.
Kegratisan Linux berlaku pada seluruh kegiatan yang ada, seperti proses instalasi pada suatu perusahaan, memasang database dengan lisensi ini misalnya Sybase, Informix, memasang suatu Web Server dengan piranti lunak Apache, mengkonsolidasi file/print server dengan Samba, mengoptimalkan sistem di suatu perusahaannya dengan berbagai piranti lunak yang tersedia, serta membuka jasa pelatihan dan sertifikasi Linux. Berbagai kegiatan di atas merupakan contoh bahwa Linux dapat dimanfaatkan secara optimal, tanpa biaya (gratis), dan legal.
Peluang Linux Di Dunia Kerja
Linux yang merupakan bagian dari dunia TI, oleh para pengguna Linux berusaha memasyarakatkan Linux di beberapa dunia kerja. Kemampuan Linux terbukti dan diakui oleh kalangan akademisi maupun kalangan industri. Terjadinya krisis moneter di Indonesia pada saat ini menjadikan para konsumen TI yang sebagian besar dari industri teknologi informasi haruslah lebih bijaksana dalam menentukan perangkat lunak yang digunakan. Karena setiap pembelian perangkat lunak dana yang mengalir ke luar negeri jumlahnya makin besar, minimal lebih dari dua kali lipat. Hal ini disebabkan perangkat lunak tersebut tidak dibuat di Indonesia. Begitu juga dengan kebutuhan perangkat lunak terbaru yang membutuhkan perangkat keras yang lebih besar, jelas menjadi pilihan yang kurang bijaksana. Karena hal ini berarti harus mengeluarkan dana tambahan untuk perangkat keras yang berfungsi hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal perangkat lunak tersebut. Hal ini belum tentu merupakan pilihan perangkat lunak satu-satunya. Sehingga pilihan perangkat lunak alternatif haruslah lebih dipertimbangkan
Masalah pengalihan penggunaan komputer dari windows ke yang lebih open source, bukan hanya sekedar menyangkut masalah teknik saja. Membutuhkan proses dan waktu yang lumayan panjang untuk bisa beradaptasi secara cepat dengan sistem operasi linux. Termasuk untuk memindahkan program Windows ke program linux. Hal ini sepertinya disengaja oleh pihak Microsoft, dimana penggunanya dibikin ketagihan terus untuk menggunakan Windows dari versi yang satu ke versi yang lebih canggih, termasuk masalah aplikasinya yang begitu mudah hingga bersifat WYSWYG (What You See What You Get), kompatibilitas dengan hardware lain sekaligus mahal. Dengan kata lain agak susah untuk menandingi bentuk “monopoli” yang dilakukan perusahaan yang canggih dan sangat berkualitas ini.
Di beberapa perkantoran proses alih program ini tidak dapat berjalan lancar. Selain karena sudah Windows minded, kebanyakan dari orang-orang di perkantoran ini telah terjebak dalam pendapat bahwa Linux itu sistme operasi berbasis teks yang rumit, dan hanya pantas dipakai oleh programer atau hacker. ‘Ketakutan’ yang muncul pada mereka yang telah terbiasa dengan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem operasi Windows. Beberapa pelatihan Linux juga telah dilaksanakan di beberapa perkantoran tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pemindahan ini. Salah satu penyebabnya karena komputer yang ada di kantor kebanyakan memakai program windows, sehingga Linux-nya menjadi lupa. Hal ini sangat berbeda jauh dengan apa yang terjadi di Aceh. Beberapa praktisi TI yang ada di sana pasca tsunami mengatakan bahwa keberhasilan program Linuxisasi di Aceh salah satunya karena semua komputer di Aceh hilang tersapu Tsunami.
Krisis moneter di samping memberi beberapa dampak negatif, juga memberi dampak positif yang berupa peluang besar yang cukup terbuka terhadap kesempatan tenaga teknologi informasi lokal. Mahalnya biaya tenaga TI asing, dapat tergantikan oleh kemampuan yang dimiliki oleh para tenaga TI lokal. Tidak dimilikinya LINUX oleh satu perusahaan atau seseorang, maka membuka kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga TI lokal untuk menyediakan beragam jasa untuk mendukung penggunaan LINUX ini. Misalnya instalasi Linux, dukungan teknis Linux (technical support), dan Linux Consultant.
Beberapa alasan untuk menggunakan Linux
Terdapat beberapa alasan kenapa orang mulai melirik dan mencoba menggunakan Linux dalam aktifitas atau pekerjaan sehari-harinya.
* Tidak ada royalti atau lisensi untuk menggunakan Linux dan source code dari Linux dapat dimmodifikasi sesuai keperluan dan hasilnya dapat dijual untuk mendapatkan keuntungan.Akan tetapi pengarang asli tetap menjadi pemegang copyright dan kita harus menyediakan sumber yang telah kita modifikasi. Dengan kata lain Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka alias tidak ada biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan Linux.
* Linux dapat berjaan hampir di semua platform dari sistem operasi lain, karena Linux menyediakan source code dalam setiap distribusi yang ada, sehingga memungkinkan untuk di port ke sistem operasi yang lain.
* Linux memiliki aplikasi yg lengkap dan terus dikembangkan “ aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat di Linux”
* Linux dengan tampilan visual yg memudahkan dalam penggunaannya. Efek 3D dimensi untuk desktop pun sudah bisa dinikmati.
* Linux tidak terpengaruh oleh orientasi dari industri software dan hardware yang ada karena Linux sendiri mempunyai kemampuan untuk berjalan di berbagai tipe komputer. Bahkan komputer tua dengan tipe x486 sekalipun dengan memori yang terbatas. Dengan kata lain penggunaan Linux hanya memerlukan komponen komputer yg kecil dengan kata lain computer yg “Jadul” pun bisa dipakai.
* Linux relatif stabil terutama yang menggunakan Slackware
* Linux adalah sistem operasi yang benar-benar memiliki kemampuan multitasking, yaitu Linux menggunakan kemampuan manajemen memori yang canggih untuk mengontrol seluruh proses yang berjalan. Hal ini berarti jika ada program yang crashed, kita dapat menghilahkan (menghapus) program tersebut tanpa mengganggu program atau proses yang lain.
* Sampai saat ini belum ditemukan virus di sistem operasi Linux, termasuk dalam pembuatan jaringan linux.
Sedangkan hal lain yang menjadi kendala pemakaian Linux yang merupakan kecemasan, ketidakpastian dan keraguan tentang Linux adalah:
* Masalah Pemilihan Distro
Dalam windows kita akan diajak untuk selalu meng-update seri terbaru dari windows karena semakin lama semakin canggih fasilitas yang disediakan, dalam Linux hal itu tidak berlaku. Kita harus meneliti terlebih dahulu distro Linux yang akan kita pakai adalah berkaitan dengan spesifikasi komputer yang dimiliki. Sebagai alternatif yang paling aman adalah dengan menggunakan program Live CD sebagai percobaan awal sebelum benar-benar menginstalnya. Dan jika sudah cocok dengan distro yang bersangkutan, baru kemudian diinstal secara full version
* Masalah Konektivitas dengan Hard Disk Lain
Semua hardware bisa terhubung dengan program Linux. Tetapi sebagai bagian dari strategi monopolinya, Microsoft telah bekerjasama dengan beberapa vendor hardware sehingga produknya hanya bisa dibuka jika sebuah komputer memakai program windows.
* Masalah Konetivitas dengan Flash Disk
Untuk beberapa distro Linux yang lama, kasus tak terkoneksinya flash disk sempat terjadi. Tetapi untuk distro terkini hal itu tidak terjadi.
* Masalah Susahnya Informasi tentang Linux
Masalah yang terjadi seputar penggunaan Linux, yakni minimnya tempat bertanya jika kita mendapatkan kesulitan dalam mengoperasikan program Linux. Hal ini dikarenakan jumlah pemakai linux relatif sedikit.
untuk penulis sendiri  lebih suka menggunakan linux ubuntu . untuk pilhan anda silahkan anda tentukan sendiri
Sumber : http://zoharaberbagiinfo.blogspot.com/2013/11/mari-kita-mengenal-lebih-jauh-tentang.html

Kamis, 20 November 2014

ANALISIS SWOT PADA KOPERASI INDONESIA (KEKUATAN, KELEMAHAN, KESEMPATAN, DAN HAMBATAN KOPERASI INDONESIA)


Nama : Nuril Febriansah
NPM : 16213680
Kelas : 2EA03

            Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang terjadi dalam dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya sendiri maupun pesaing (dalam kasus ini adalah koperasi).
Kekuatan (Strenght)
      a.    Anggaran pembangunan yang cukup memadai 
      b.    Komitmen Pimpinan Kementerian Koperasi untuk menegakkan birokrasi yang efisien dan efektif serta akuntabel
c.       Dukungan politik dari masyarakat, pemerintah daerah dan lembaga legislative (kebijakan pro koperasi)

Kelemahan (Weakness)
a.      Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang yang persebarannya kurang merata dan kurang memadai 
b.      Perspektif pimpinan instansi pemerintah dan dunia usaha bahwa pemberdayaan koperasi semata-mata urusan Kementerian Koperasi.

Peluang atau Kesempatan (Opportunity)
a.       Pulihnya perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan pertumbuhan ekonomi selama tahun mendatang 
b.      Otonomi daerah yang lebih baik + perimbangan keuangan yang lebih adil serta kedekatan pemda dengan permasalahan pelaku ekonomi di wilayahnya.

Ancaman atau Hambatan (Treats)
a.       Adanya agenda neo liberalisasi dari dunia internasional lebih mudah mensinergikan sumber daya yang ada di masyarakat dan dunia usaha untuk pemberdayaan koperasi di Indonesia. Kendala utama mensinergikan potensi dan sumberdaya untuk pemberdayaan koperasi Menciptakan peluang baru, iklim berusaha yang kondusif dan dukungan perkuatan bagi Koperasi. 
b.      Bertambahnya pelaku pasar multinasional yang sangat inovatif dan mampu menyajikan produk dan layanan yang lebih baik
            Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini .
            Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
            Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
            Untuk mempercepat percapaian Renstrak operasi diperlukan:
-Spesific (kekhususan)
-Measurable (Terukur)
-Achieveable (Dapatdicapai)
-Rationable (Rasiona l,dapat dipahami)
-Timeboun (Adalimit/ batas waktu)
            Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi?
Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:
1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?
2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?
3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?
Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.
secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.
a.       Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita
Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportbunities dant hreats
b.      Menentukan target Koperasi.
Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi ,bahwa koperas imampu mencapainya.
c.       Perumusan Strategi Koperasi
Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.
Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan Disahakan di RAT Koperasi
            Konsep koperasi adalah konsep unik yang menjadikan 3 pilar utama bangunan ekonomi menjadi sebuah kekuatan tunggal. Profil koperasi sangat berbeda dengan model-model ekonomi kapitalistik yang semata-mata mengutamakan keuntungan. Karena kontur dan profil yang berbeda itulah maka sentuhan manajemen koperasi (yang saya sebut sebagai manajemen berbasis anggota) juga harus berbeda dan tidak bisa dikelola persis seperti pola-pola penghembangan kapitalistik. Profil ini seharusnya dipahami oleh setiap aktivis koperasi, karerna pada kenyataanya begitu banyak koperasi di Indonesia yang dikelola “ala” kapitalis dan manculah kapitalisasi koperasi salah satu indicator yang bisa kita lihat adalah menjadikan SHU sebagai tolak ukur utama dlam menentukan kualitas sebuah koperasi. Kesalahan paradigma inilah yang kemudian menjadikan koperasi Indonesia tidak bias berkembang dengan baik. Fakta membuktikan betapa peran koperasi dalam perolonomian bangsa masih sangat kecil. Di Indonesia koperasi tidak bias berkembang dengan cukup baik kenapa seperti itu? Kita akan membahasnya pada bagian lain. Kondisi yang kontras terjadi di Negara-negara maju. Di Jepang misalnya koperasi bahkan mampu bersaing dengan peritel besar seperti carefour, hipermart dll kenapa? Karena koperasi konsumen jepang menggunakan konsep menejemen berbasis anggota tidak sekedar berbasis pelanggan.
d.      Berfikir Logis tentang manajemen koperasi.
Apakah anda juga pernah berfikir bahwa koperasi, kopma UGM terutama bisa berkembang jika di manage dengan filosofi dasar seperti mirota atau carefour? Coba buang pikiran anda jauh-jauh,pola fikir inilah yang menyebabkan banyaknya praktek kapitalisasi koperasi. Sekali lagi koperasi mempunyai profil yang berbeda dengan kapitalis sehingga sentuhanya juga harus berbeda. Sudah menjadi SunnatuLLah kiranya jika sesuatu yang berbeda harus diperlakukan berbeda jika diperlakukan sama tentu malah akan merusaknya.
Sudah di sampaikan didepan salah satu praktek kapitalisasi adalah meletakan SHU sebagai tujuan utama berkoperasi, artinya koperasi dianggap baik jika SHU tinggi, jadi segala upaya dikerahkan untuk mencapai SHU setinggi-tingginya. Apa tidak boleh SHU tinggi, tentu saja bisa, yang salah kemudian adalah jika cara untuk mencapai SHU tinggi itu adalah menafikan atau mengesampingkan mensejahterakan anggota yang sesunggungnya melalui proses usaha. Dalam hal ini koperasi sama saja dengan PT yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dlam bentuk deviden, semakin besar deviden PT dianggap semakin bagus. Mari kita sedikit berlogika tentang hal ini dengan studi kasus di Kopma UGM. Koperasi Konsumen dengan Omzet 10 Milyar pertahun
Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggota. Dalam konteks ekonomi yang sesungguhnya sebuah keluarga atau individu dikatakan pra sejahtera apabila memperoleh pengahasilan Lebih dari 1 US Dollar atau bolehlah kita naikan saja menjadi Rp. 10.000,- perhari atau sekitar RP 250.000,-/bulan. Ini artinya untuk menjadi pra sejahtera saja 1 orang membutuhkan Rp. 3.000.000,- setahun. Jika anggota Koperasi 1000 orang maka koperasi harus menghasilkan Rp. 3 Milyar setahun. Jika keberhasilan koperasi untuk mensejahterakan anggota dinilai dari SHU berapa banyak koperasi dengan SHU 3 milyar? Tidak banyak,Untuk mencapai SHU sebesar itu (diasumsikan SHU 10% dari Omzet, kenyataanya rata-rata hanya sekitar 2% dari omzet) di Indonesia maka koperasi harus beromzet minimal Rp 300 milyar setahun ini omzet perusahaan berskala nasional di negri ini hanya beberapa gelintir kopersi yang mampu mencapai omzet sebesar itu. Ini juga artinya koperasi akan sangat sulit mensejahterakan anggotanya berpu berpuluh-pulah tahun untuk mencapainya, wajar jika orang tidak tertarik berkoperasi. Lain halnya dengan kapitalis. Sebuah perusahaan yang berbasis capital pemiliknya biasanya perorangan artinya keuntungan perusahaan hanya akan dinikmati sendiri. Jika sebuah usaha hanya beromzet Rp. 500 jt/ pertahun dengan kuntungan usaha rata-rata 10 % atau atau Rp.50 juta /tahun atau Rp 4 Juta perbulan ini orang sudah sangat masuk kategori sejahtera bukan prasejahtera lagi. Coba bandingkan Koperasi dengan 1000 anggota (Koperasi dianggap besar bila mempunyai anggota lebih dari 5000 orang) saja harus beromzet 300 milyar untuk membuat anggotanya masuk kategori pra sejahtera sedangkan kapitalis hanya membutuhkan omzet 500 juta untuk membuat seseorang memperoleh pendapatan 16 kali dari anggota koperasi. Kalo begini siapa yang mau berkoprasi? Artinya jika Pemahaman kesejahteraan koperasi hanya mengejar SHU seperti halnya kapitalis yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya, maka koperasi tidak logis untuk mampu mensejahterakan anggota

Referensi :