Nama : Nuril Febriansah
NPM : 16213680
Kelas : 2EA03
Seperti yang kita ketahui, bahwa perkembangan koperasi di indonesia sangat minim perhatian dari pemerintah sendiri. Bisa dilihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan umumnya yaitu kurangnya sumber modal dan fasilitas pemasaran. Serta kebijakan- kebijakan yang membuat koperasi yang kurang produktif tentunya merasa keberatan. Sehingga, menurut saya koperasi saat ini belum siap untuk menghadapi era globalisasi. Selain itu beberapa tantangan yang akan dihadapi koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini semakin sulit. Diantaranya adalah sebagai berikut :
NPM : 16213680
Kelas : 2EA03
Seperti yang kita ketahui, bahwa perkembangan koperasi di indonesia sangat minim perhatian dari pemerintah sendiri. Bisa dilihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan umumnya yaitu kurangnya sumber modal dan fasilitas pemasaran. Serta kebijakan- kebijakan yang membuat koperasi yang kurang produktif tentunya merasa keberatan. Sehingga, menurut saya koperasi saat ini belum siap untuk menghadapi era globalisasi. Selain itu beberapa tantangan yang akan dihadapi koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini semakin sulit. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Keterbatasan informasi pasar dan teknologi.
- kendala dalam akses permodalan.
- kapasitas SDM yang relatif rendah disebabkan faktor budaya yang membatasi ruang geraknya dalam berorganisasi.
- belum dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat.
Sebelum membahas lebih lanjut, ada
baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu globalisasi. Menurut asal
katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi yang belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena
tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan
istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Globalisasi dari sisi ekonomi adalah
suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan
berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan
teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat
penting, yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara
ataupun antar daerah di suatu wilayah.
Era globalisasi membuka peluang
sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil, karena pada
era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle product relatif pendek
mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat. Ditinjau
dari sisi ekspor, liberalisasi berdampak positif terhadap produk
tekstil/pakaian jadi, akan tetapi kurang menguntungkan sektor pertanian
khususnya produk makanan.
Proses Globalisasi
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru lagi karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Diakhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat diberbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitas
yang terdapat didalamnya.
Proses
globalisasi sudah begitu terasa sekali saat awal dilaksanakan
pembangunan,dengan kembali nya tenaga ahli indonesia yang telah selesai
menjalankan studi nya di luar negri serta datang nya tenaga ahli(konsultan)dari
negara asing,proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai
kehidupan mulai di adopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi indonesia.
KOPERASI di Era Globalisasi
Di era
Globalisasi ini pastinya koperasi lebih banyak mendapat tantangan demi
mempertahankan kelangsungan kegiatannya,Tetapi hal ini akan tidak menjadi sulit
apabila koperasi selalu mendapat dukungan dari anggota,masyarakat maupun
pemerintah.Karena Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan
manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda.
Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat
(PSP-IPB, 1999) :
- koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.
- koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit.
- koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah bahwa keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui kemampuannya melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan ketidak-pastian dari dayatarik bunga bank. Berdasarkan ketiga kondisi diatas, maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Jadi jelas terlihat bahwa Koperasi Indonesia masih sangat penting walaupun harus menghadapi era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar negeri dan walaupun seperti itu, Koperasi masih sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia.
Koperasi sangat penting bagi
Indonesia apalagi dengan menghadapi era globalisasi ini. Sebenarnya, keberadaan
koperasi juga telah dirasakan peran dan manfaatnya terhadap masyarakat tetapi
karena kurangnya sosialisasi akhirnya koperasi menjadi meredup. Ekstensi
koperasi bagi masyarakat akan saya rincikan disini, yang pertama adalah
koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Koperasi ini lebih mudah dan lebih menguntungkan
dibanding lembaga atau badan usaha lainnya. Hal ini disebabkan karena badan
usaha lain itu banyak memliki peraturan dan ini yang meghambat badan usaha itu
untuk berkembang. Contoh dari koperasi ini lebih menguntungkan dan mudah adalah
koperasi kredit. Koperasi kredit menyediakan dana yang relatif lebih mudah
dibandingkan dengan jika meminjam dana dari bank dengan banyak prosedur yang
harus ditempuh.
Selain itu, ekstensi koperasi yang
kedua adalah koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada
kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih
baik dibandingkan dengan lembaga lain. Hal ini karena masyarakat mengerti bahwa
mereka yang anggota koperasi maupun tidak juga ikut terlibat dalam kepengurusan
koperasi. Maka dari itu masyarakat mulai mempertimbangkan dengan rasional bahwa
ternyata koperasi memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik sehingga
pada kondisi ini koperasi dianggap berada di tingkat yang lebih tinggi dilihat
dari peran masyarakatnya. Seperti contohnya KUD (Koperasi Unit Desa) dan
koperasi kredit yang telah memberikan pelayanan lebih baik dibanding lembaga
usaha lainnya.
Selanjutnya adalah koperasi menjadi
organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Ini adalah salah satu kelebihan yang dimiliki
koperasi seperti yang telah dijelaskan diatas. Rasa memiliki ini dinilai
sebagai faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan walaupun dalam
kondisi yang sulit. yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan
anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Selain itu
juga karena ini adalah sebagai prinsip koperasi yaitu kekeluargaan dan gotong
royong, maka dari itu koperasi lebih mengerti dan lebih dekat dari rakyat
dibanding lembaga usaha lain.
Langkah koperasi dalam menghadapi
era globalisasi ini mempunyai beberapa langkah yaitu mengembangkan usaha
koperasi dengan mempertahankan prinsip koperasi, keterkaitan koperasi dengan
pelayanan umum, mengatasi beberapa permasalahan teknis usaha bagi koperasi
kecil untuk berkembang, mengakomodasi keinginan pengusaha kecil untuk melakukan
usaha atau mengatasi masalah usaha dengan membentuk koperasi, peningkatan
kemampuan usaha koperasi dan citra koperasi serta penyaluran aspirasi koperasi.
Hal ini diperlukan oleh koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini.
Mengembangkan usaha koperasi dengan
mempertahankan prinsipnya sangat penting karena koperasi yang tidak
mempertahankan prinsinya akan berantakan dan tidak tahu apa ttujuan koperasi
tersebut dibentuk. Koperasi adalah badan usaha untuk melayani umum dan tidak
membedakan status sosial, siapa saja boleh menggunakan jasa koperasi, ini
adalah tujuan awal koperasi. selain itu juga, koperasi memberikan pelayanan
terhadap masyarakat yang bersifat membantu, misalnya mengakomodasikan pengusaha
kecil untuk melakukan usahanya untuk berkembang dan mengatasi masalah yang
sedang dihadapi. Peningkatan kemampuan koperasi dan citra koperasi juga sangat
penting untuk berkembangnya koperasi karena dengan itu koperasi dapat berjalan
dengan baik, juga jika koperasi memberi citra yang baik terhadap masyarakat
pasti masyarakat juga akan menyebar informasi kepada masyarakat yang lain yang
belum mengerti akan koperasi untuk ikut bergabung. Penyalur aspirasi juga
dibutuhkan, pengusaha atau masyarat pasti punya aspirasi yang baik untuk masa
depan koperasi, maka dari pengusaha dan lainnya bisa mengeluarkan pandapat yang
ia mau agar bisa di musyawarahkan bersama.
Selain langkah-langkah diatas,
disini saya akan membahas lagi apa saja yang akan dilakukan saat menghadapi era
globalisasi ini. Mungkin disini saya akan membahas dari sisi pengurus atau
anggota koperasi, dalam menjalankan usahanya, anggota koperasi harus mampu
mengidentifikasikan kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan
tersebut. Adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya
sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang
dibebankan oleh lembaga non-koperasi. Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan
dalam mengelola koperasi yaitu dengan kerja sama dengan yang lain, tanggung
jawab dan hal yang paling penting adalah anggota koperasi harus jujur dan
amanah. Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian
koperasi, nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus
dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas
koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah
koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
Untuk mampu bertahan di era
globalisasi tentunya koperasi harus introspeksi atas kondisi yang ada pada
dirinya. Kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia belum
memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya seacra efektif. Intinya koperasi
adalah badan usaha yang otonom. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapi
hambatan structural dalam penguasaan factor produksi.
Saat ini
masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi
di Indonesia menjadi problematic. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif,
baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala
berkembangnya koperasi. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kemampuan
SDM yang terlibat dalam lembaga ekonomi tersebut
- Permodalan, Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
- Sumber Daya Manusia, Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya. Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan dalam wirausaha.
- Manajemen, Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategic dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.
Cara memajukan Koperasi:
- Memunculkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya koperasi, disini maksudnya harus memacu kepada masyarakat agar mereka tahu betapa pentingnya koperasi untuk kehidupan mereka.
- Meningkatkan partisipasi anggota koperasi. Untuk meningkatkan partsispasi anggota koperasi bisa dilakukan dengan memberikan bonus, tunjangan, komosi maupun insentifdana tersebut diperoleh dari keuntungan yang diperoleh koperasi untuk meningkatkan partsispasi anggota koperasi tidak hanya melalui penggunaan tapi bisa melalui penggunaan non materi seperti memberikan motivasi dan melibatkan semua unsur.
- Mempunyai manajemen koperasi yang professional. Koperasi harus mempunyai manajemen yang professional yaitu dengan mempunyai pengurus maupun pengelola yang tingkat SDM nya tinggi agar koperasi dapat berkembang dan mensejahterakan anggotanya.
- Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi. Saya harus menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pengurus anggota maupu pengelola agar kegiatan dalam koperasi tidak terhambat dan menjadikan koperasi tidak berkembang.
Referensi :